Sabtu, 10 November 2012

Hunter X Hunter Chapter 65


Bibi Mito menunjukan suatu kotak yang katanya merupakan titipan dari ayah Gon ...
Dimana Jin meminta agar Mito menyerahkan kotak itu pada Gon saat ia menjad hunter nanti ...

"Jin adalah sepupuku" Ucap Mito.
"Ingatan terlama yang aku ingat adalah ...
Saat bermain kejar-kejaran dengannya,
saat itu umurku masih tiga tahun ..." Jelasnya.

"Tapi kalau diingat-ingat, aku selalu saja hanya bisa melihat punggunya ..." Ucap Mito dalam hati.

"Jin memulai ujian Hunter di usia yang sama denganmu ...
Tak lama sebelum usianya 12 tahun ..." Jelas Mito lagi.

Dan kemudian, flashback dimulai ...
Flashback ketika Mito dan Jin masih kecil ..."Hunter?" Mito kecil bertanya.
"Ya ..." Sahut Jin.

"Kau ingin meninggalkan pulau ini??
Kenapa??" Mito kecil bertanya lagi.
"Karena ada sesuatu yang aku inginkan" Sahut Jin.

Flashback singkat berakhir sampai sana ...

"Dia bilang kalau ia menginginkan sesuatu,
tapi dia tak pernah memberitahuku apa ...
Karenanya kami sempat bertengkar ...
Yah, sebenarnya aku hanya merengek ingin tahu" Ucap Mito.
"Lalu setelahnya, dia pergi meninggalkan pulau tanpa berpamitan denganku" Lanjutnya.

"Jin adalah anak satu-satunya dari putra pertamaku ...
Sementara Mito adalah anak satu-satunya dari putra keduaku ..." Jelas nenek Mito.
"Kedua orang tua Mito meninggal karena kecelakaan ..." Lanjutnya.

"Setelah Jin pergi, mereka pergi berlayar ...
Tapi setelahnya, ayah Jin tak pernah kembali lagi ...
Ahh, semuanya terjadi setelah ia pergi" Ucap Mito.

"Dan tentang ibumu ..."

"Eh?"

"Aku tak tahu apa-apa" Ucap Mito.
"Jin kembali kie pulau ini sepuluh tahun kemudian ...
Dan saat itu, dia menggendongmu yang masih bayi" Jelasnya.




"Dia kembali setelah sepuluh tahun pergi dan hanya bilang,
Bisakah kau merawatnya untuk beberapa waktu?
Aku bertanya padanya, bagaimana ibunya?
Tapi dia menjawab, kami berpisah ...
Itu saja" Tambah nenek Mito.
"Lalu aku berkata, syukurlah ...
Tapi tiba-tiba Mito berteriak,
Jangan begitu!!
Seisi pulau mendengar teriakannya"

"Nenek!!" wajah Mito memerah.

"Aku hanya berpikir,
aku tak akan membiarkan orang seperti dia merawat anaknya ...
Lalu setelahnya, ia dan kapalnya pergi lagi dan kau tahu sendiri lanjutannya"

"Oh iya, dia juga beteriak ...
Jangan kembali lagi!!"

"Nenek!!" wajah Mito kembali memerah.

"Ngomong-ngomong, ini peninggalanya untukmu"

"mm" Gon mengambil kotak itu.

"Aku tak tahu sudah berapa kali Mito mencoba untuk membuangnya ..." Ucap nenek lagi.
"Aku membuangnya berkali-kali karena kau selalu mengambilnya lagi" Sahut Mito.

"Haha, kalau kau benar-benar ingin membuangnya,
seharusnya kau membakarnya atau apa, bukan menaruhnya di tong sampah"

"Huft ...
Yah, sekarang kau mengerti kan Gon?
Itulah semua yang kami tahu ..." Ucap Mito.
"Dia tak meninggalkan apapun selain itu,
tak ada petunjuk lain tentang dia ..." Jelas Mito.

"Jin, Jin ...
Yah, sepertinya aku lebih suka memanggilnya begitu ...
Mito-san!!
Tolong ceritakan padaku lebih banyak tentang ketika Jin masih kecil!!" Pinta Gon semangat.




"??" Mito-san terdiam.

"Eh? Apa aneh kalau aku memanggil ayahku seperti itu?"

"Tidak, maksudku ...
Apa kau benar-benar ingin tahu cerita masa kecil Jin?"

"Ya!!
Apa Jin punya teman saat ia masih kecil??"

"Hmm, anak kecil saat itu hanya aku dan Jin ...
Aku dan dia sering bermain bersama ..." Ucap Mito.

"Tapi dia tersesat berkali-kali" tambah nenek.
"benarkah??"

"Kau ingat itu juga!??"

"Dia pergi ke gunung bermain kejar-kejaran dengan Jin,
dan dia tak kembali ...
Jin pulang ke rumah sendiri dan kami semua tahu kalau dia tersesat ...
Lalu semua orang di desa pergi mencarinya ...
Semua penduduk sibuk mencari ...
Tapi, Jin selalu saja menjadi yang pertama menemukannya ...
Tak peduli dimanapun ia berada ...
Hal seperti ini sering sekali terjadi ...
Sampai-sampai ada yang bilang kalau Mito sengaja tersesat ...
Agar Jin menemukannya"

"Eehhh!!???
Bu-bukan begitu!!" Bentak Mito.

"Tapi kau selalu saja tersesat di tempat yang sangat sulit dicari ...
Seperti kau sengaja bersembunyi"

"Be-benarkah begitu?"

Flashback kembali ...

"Mito ...
Aku menemukanmu" Jin menemukan Mito di tempat yang terjal di pinggir pulau.




"Ayo kita pulang" Ucap Jin.
"Ya" Sahut Mito.

Flashback berakhir ...

"Apa aku memang seperti itu ya ..." Ucap Mito dalam hati.

"Oh ya, ada juga saat dimana kita ada di dalam perahu ...
Dan, dan ..."

Cerita terus berlanjut sampai malam. Gon asyik mendengar, sementara Killua telah tidur dengan lelap di kamar.




----- Hunter x Hunter Chapter 65 -----


Keesokan harinya, Gon menunjukan kotak peninggalan ayahnya itu pada Killua ...

"Jadi ini kotak yang kau maksud ya ...
Hmm, bagaimana cara membukanya ya" Killua bertanya-tanya.

"Aku sudah mencoba membukanya berkali-kali,
tapi tetap tak bisa terbuka" Ucap Gon.

"Bolehkah aku membukanya secara paksa?" Killua bertanya.

"Tentu ...
Aku juga sudah mencoba cara itu, tapi tetap tidak bisa" Ucap Gon.

Dan benar saja, saat Killua mencoba membuka secara paksa menggunakan kekuatannya,
kotak itu tak terbuka sama sekali.

"Huft, Ini bukan kotak biasa ...
Aku bisa membuka kotak baja berlapis dengan mudah ..." Ucap Killua.

"hmm" Killua mengocok kotak itu.
"Aku tak mendengar apa-apa"

"Hmm ...
Saat kau sudah menjadi hunter ya ...
Ah, mungkin saja!!" Killua mendapat suatu ide.

"Apa?"

"Ada satu hal yang belum kita coba" Ucap Killua.

"Eh??"

"Sesuatu yang tak akan bisa kita lakukan sebelum menjadi seorang hunter" Ucap Killua.

"Ah, aku tahu!!
Lisensi hunter kan???" Gon mengeluarkan lisensinya.
"Tapi, tak ada semacam kunci untuk memasukan kartu ini"

"Bukan itu Gon ...
Maksudku nen!" Ucap Killua.

"Oh?"

Gon lalu mengalirkan nen kek kotak itu ...




Dan ternyata memang benar,
setelahnya tiba-tiba kotak itu bercahaya dan batangan-batangan besi yang menyelimuti kotak tadi berhamburan ...




"Ada kotak lain di dalam kotaknya?"

"Hmm" Killua mengambil batangan besi yang berhamburan.
"Cuma besi biasa, tak ada tanda-tanda direkatkan menggunakan lem atau semacamnya" Ucap Killua.

"Ng?" Killua kaget saat melihat di balik batangan besi itu, terdapat suatu tanda ...




"Ini ...
Menurutmu apa ini?" Killua memperlihatkannya ke Gon.

"Ah, mungkin ini sejenis benang yang diikatkan Wing-san ke jariku ..." Ucap Gon.
Benar juga, sesuatu yang akan hancur kalau dikenai nen" Sahut Killua.

"Lalu, cara membuka kotak yang ada di dalam ..."

"Mungkin aku harus memasukkan kartu lisensi hunterku" Kali ini terdapat lubang yang pas.
Dan clack, benar-benar terbuka ...




Di dalam kotak itu, terdapat benda-benda :

"Cincin ...
Kaset rekaman,
dan kartu memmory?"

"Lihat, cincin itu memiliki ukiran yang sama seperti tanda tadi ...
Jangan menggunakannya" Ucap Killua, jaga-jaga agar tidak hancur kalau terkena nen.

"Kalau begitu, apa kita harus memutar kaset rekamannya terlebih dahulu?"

"Ya, dan juga, copy dulu sebelum memutarnya"

"Kenapa?"

"Jaga-jaga karena nen" Sahut Killua.

Dan kemudian setelahnya, merekapun mendengar suara di rekaman itu ...

"Hei Gon, kau sudah menjadi hunter juga ya ..." Ucap suara di rekaman itu.
"Aku ingin bertanya paamu satu hal ...
Apa kau ingin bertemu denganku?"

Bersambung ke Hunter x Hunter Chapter 66

Tidak ada komentar:

Posting Komentar